Salah satu kebiasaan di putri yang menurut saya baik namun tidak berjalan berlaku di putra, adalah memanggil kakak kelas dengan kakak/mbak. Begitu juga ketika saya ikuti kebiasaan tersebut, ada saja komentar aneh dari teman-teman;
Sebenarnya yang lebih penting dari tu semua adalah menghormati mereka semua sebagai mbak, lebih dari sekedar di mulut saja, karena mereka lah yang banyak mengajari saya tentang banyak hal, di antaranya adalah attitude dan mengahargai orang lain; sesuatu yang jarang saya dapat dari teman-teman saya.
Teman: "lho 'ie, sejak kapan jadian ma adiknya ...?"Tidak hanya kakak kelas sih, teman sealumnipun kalau akrab dan lebih tua saya kan memanggilnya dengan mbak, bahkan adik kelas juga kalau kebetulan dia lebih tua saya tetap kan memanggilnya dengan mbak (jadi ingat Nda; meski saya dah memanggilnya dengan Mbak, tapi tetap saja dia bersikeras memanggil saya dengan kakak). Khusus untuk b2 lain lagi ceritanya; meski dia adik kelas dan lebih muda tetap saja saya harus manggil dengan mbak
Saya: "Hah, dapat gosip dari mana lagi"
Teman: "Habis kamu manggil dia mbak"
Saya: "Ada-ada saja, saya memanggil kakak kelas saya di putri dengan sebutan mbak"
Sebenarnya yang lebih penting dari tu semua adalah menghormati mereka semua sebagai mbak, lebih dari sekedar di mulut saja, karena mereka lah yang banyak mengajari saya tentang banyak hal, di antaranya adalah attitude dan mengahargai orang lain; sesuatu yang jarang saya dapat dari teman-teman saya.
0 komentar:
Posting Komentar