Tidak Selamanya Hitam

"Tidak semua lelaki adalah salah karena dia lelaki dan tidak semua perempuan adalah benar karena dia perempuan. Seseorang menjadi salah atau benar dari apa yang dia pikirkan dan lakukan, bukan karena dia lelaki atau perempuan..."
Siang ini sempat beradu argumen dengan seorang teman -tambah banyak saja daftar teman yang tidak setuju perpisahan saya dengan Nyai, menurutnya sayalah yang memang menginginkan perpisahan ini.
Tapi sudahlah, saya tidak menjadikan tulisan ini sebagai pembelaan dan menambah kepedihan selepas kepergiannya -biarlah saya mengalah, biarlah semua orang menganggap saya salah. Inilah saya apa adanya, benar atau salah langkah yang saya ambil tentu sayalah yang harus mempertanggungjawabkannya ketika kembali pada-Nya. Terima kasih semua atas kepeduliannya, saya senang menerima kritik, berusaha sesabar mungkin menerima caci-maki, saya senang diskusi, jadi jangan diam bila ada yang janggal dari diri saya.
"Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari, kadang-kadang bahkan dalam sehari, bisa mengubah keseluruhan jalan hidup seseorang."
Khaled Hosseini - The Kite Runner
Saya juga ingin berubah -jadi lebih baik tentunya, tapi berubah bukan berarti menuruti semua apa kata orang lain. Apa mungkin seperti Geztiraizant ya? --berubah bukan berarti harus jadi beauty ataupun glory, pada hakikatnya berubah adalah integrity; berubah adalah mengenal dan menjadi diri sendiri...

Read More...

Public Enemy

Saya bukan tipe lelaki yang menarik, ditambah sikap cuek dan dingin, maka cukup sudah membuat saya dibenci banyak orang.
Hemz, tapi kalau boleh jujur, terkadang ketika menjadi sosok yang dibenci justu terlihat lebih jelas siapa yang sebenarnya sayang dan peduli.
Read More...

It's Gonna Be Me


"Antum berbeda, serasa asing ketika bertemu di jalan, jauh dari kesan ketika berkomunikasi di telfon dan chatting."
Bukan sekali saya menerima pernyataan senada, jadi penasaran juga ingin melihat diri sendiri dari sudut pandang orang lain, apakah memang ekspresi saya sebegitu cuek dan dinginnya. Tapi memang inilah saya, yang mencoba menjadi diri sendiri yang sederhana.
Saya tidak mengaku sebagai orang baik-baik, tapi sebaliknya mudah-mudahan saja tidak ada yang menilai saya sebagai orang tidak benar. He3X, bisa jadi saya tidak sebaik yang anda kira, dan semoga saja tidak lebih buruk dibanding kesan anda ketika pertama kali bertemu saya.
Yang jelas, saya Khuzaie dan hanya ada seorang Khuzaie; yang dingin, yang perhatian, yang cuek, yang suka berbagi, yang serius, yang suka bercanda, yang suka nonton kartun, yang suka film action berdarah-darah, yang kasual, yang gothic, yang suka dengar 'Senyumanmu' Letto, yang juga suka lagu-lagu cadasnya Muse dan A7X, yang ini, yang itu, semuanya satu, hanya ada seorang Khuzaie. Bila anda keberatan, kenapa tidak merubah Khuzaie menjadi yang lebih baik...
Read More...

I Learned From You


Berdiskusi bersama Ipin* topiknya -sedikit nakal- tentang konsep jodoh; he3X, dia seperti kebanyakan wanita dan mungkin juga kebanyakan orang, dia mengartikan jodoh dengan "saling mencintai" lalu "menikah" dan setelah "menjalin rumah tangga sampai maut memisahkan," namun definisi tersebut tidak berlaku bagi saya, -dan diskusi pun memasuki fase seperti biasanya, yakni saat  Ipin memasang  ekspresi tidak mau tahu dan senyum cemberutnya, namun saya tetap secuek biasanya mengutarakan pendapat- jodoh menurut saya adalah di saat timbul hubungan saling menguntungkan dan terciptanya kebahagiaan, (atau paling tidak) tidak timbul perasaan saling menyakiti, jadi seharusnya bersifat universal dan terlepas dari batas gender dan hal-hal lain.
"Bila sudah tidak ada lagi cinta, tentu rasanya kan sakit, kecewa?" Tidak harus, ambil contoh hubungan saya dengan Nyai,* seandainya kami memaksakan diri tuk menikah tahun ini setelah dia wisuda sebagaimana keinginan orang tuanya tentu bukan kebahagiaan yang akan kami dapat -mungkin yang terjadi malah tercipta rumah tangga yang berantakan karena selaku kepala keluarga saya masih mengedepankan ego, belum lagi dari segi ekonomi yang sama sekali belum matang, dan banyak aspek lainnya yang bisa saja menjadi penyebab retaknya rumah tangga kami kelak. Apakah itu yang anti sebut sebagai jodoh, ataukah  keadaan kami sekarang yang saling terpisah namun dapat mengambil i'tibar dari kesalahan masing-masing, saling belajar tuk memahami agar kenangan indah dan sisi positifnya yang abadi meski cinta telah berakhir?
Kenapa tidak coba belajar dari orang yang kita cintai? Ketika anti mencintai seseorang karena ketampanannya mungkin anti kan tertarik tuk belajar menjadi cantik, ketika anti jatuh cinta pada seseorang karena kesederhanannya tentu anti juga kan belajar tuk jadi pribadi yang sederhana, dan ketika kita patuh pada apa yang digariskan agama untuk mencintai seseorang karena agamanya tentu seharusnya juga akan timbul keinginan tuk belajar agar menjadi baik dalam segi agama... Ada banyak hal yang saya pelajari dari orang-orang yang saya cintai.

*Karena memang begitulah saya menulis namanya di daftar nama di HP
Read More...

Kunjungan

free hit counter
 

KhuzaiE menggunakan Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner adaptasi ke Blogger oleh Bloganol dot com