Ketika menulis posting ini saya sedang memakai baju shof ARVEN. Warna merahnya mengingatkan saya pada Leonidas dan 300 prajurit Spartan-nya, merah baju ARVEN memang senada dengan merah SPARTAN. Sedemikian jauhnya saya berhayal sehingga saya membayangkan menjadi Leonidas, menyemangati para Arvenian tuk berjuang sekuat tenaga: For Arvenian...!!! Lalu saya tertawa sendiri dalam hati. Bila merenung lebih jauh lagi, apa sih artinya saya di antara 192 Arvenian yang lain, mungkin ada yang menganggap saya sebagai teman seperjuangan, seorang artisan, tapi diakui atau tidak hingga saat ini saya rasa masih ada yang menganggap saya sebagai duri dalam daging. Bila membandingkannya dengan dunia sihir di Harry Potter, mungkin keberadaan saya layaknya darah lumpur di antara golongan penyihir berdarah murni.
Sayapun mengingat lebih jauh ke masa lalu, saat pertama kali datang ke sini. Sejak awal tempat ini laksana Hogwart bagi saya, ada banyak keajaiban dan ada banyak hal menarik yang bisa saya pelajari di sini. Ketika Syu'bah, waktu pertama kali bertemu Leirbag, dia mengira saya anak BRIBOZ saya tidak bisa menyalahkan kesalahpahamannya, waktu itu tinggi saya hanya 140 Cm -paling pendek nomer dua se-shof Argensieca- lagipula teman-teman akrab saya kebanyakan juga anak-anak BRIBOZ -Yang Reguler, Heroicazura- karena memang sikap saya lebih cocok dan sesuai dengan mereka dibanding teman-teman Argensieca, ha3X, saya memang masih sangat kekanak-kanakan ketika itu. [bersambung]
Sayapun mengingat lebih jauh ke masa lalu, saat pertama kali datang ke sini. Sejak awal tempat ini laksana Hogwart bagi saya, ada banyak keajaiban dan ada banyak hal menarik yang bisa saya pelajari di sini. Ketika Syu'bah, waktu pertama kali bertemu Leirbag, dia mengira saya anak BRIBOZ saya tidak bisa menyalahkan kesalahpahamannya, waktu itu tinggi saya hanya 140 Cm -paling pendek nomer dua se-shof Argensieca- lagipula teman-teman akrab saya kebanyakan juga anak-anak BRIBOZ -Yang Reguler, Heroicazura- karena memang sikap saya lebih cocok dan sesuai dengan mereka dibanding teman-teman Argensieca, ha3X, saya memang masih sangat kekanak-kanakan ketika itu. [bersambung]
0 komentar:
Posting Komentar