Malam ini secangkir kopi mampir menyeduh kantuk,
karena gula di separuh purnama tak mampu pejamkan mataku
dengan cerita tentang Putri, tentangmu yang kini pergi
Hangat menyala, seasap kopi menusuk mata
saat pesanmu kubaca. Lalu aku bertanya:
"Kenapa jauh harus darimu, kenapa sepi hadir bayangmu,
kenapa rindu setelah pergimu?"
Aku terdiam, kutemukan jawaban: Oleh pesonamu kutenggelam.
Bodohnya, baru kusadari setelah pertengkaran semalam.
Aku ragu, purnama terang ataukah wajahmu memandang
seakan kelam tak habis di telan malam
hari ini bayangmus sekelam kopi darimu:
Hitam dan nikmatnya sama-sama dalam.
06 Juli 2007
0 komentar:
Posting Komentar