Kehilangan

"Setahu saya anak itu aktif di kelas, organisasi, juga dalam pergaulan dengan teman-temannya. Ada perkembangan positif pada nilai ujiannya, dari ujian ke ujian rankingnya mengalami perbaikan, tidak nunggak pembayaran, begitu pula dengan akhlaknya. Intinya, sebagai wali kelas saya hanya bisa bilang kalau dia anak yang baik, tapi takdir berkata lain, siapa sangka pagi dia masuk kelas dan saya tidak menemukan gerak-gerik yang mencurigakan, eh ternyata malamnya kabur demi nonton konser, dan betapa terkejutnya saya karena esok paginya dia pamit karena atas pelanggarannya tersebut dia 'diserahkan kembali tanggung jawab pendidikannya' pada orang tuanya..." Saya tidak mengeluh, tidak menyalahkannya ataupun orang lain, sayalah yang salah, pasti ada yang kurang dalam mendidik anak-anak saya, jumlah jam di kelas dalam seharinya memang tidak sebanding dengan jumlah jam di luarnya, lagipula saya hanya punya 7 jam dalam seminggu, dan beberapa menit setiap pagi sebelum masuk kelas -tapi apapun alasannya, di sini wali kelaslah yang paling bertanggugjawab atas mereka. Apa mungkin saya yang terlalu bodoh sehingga mudah dibodohi anak-anak sendiri, siapa tahu anak-anak yang terlihat patuh di depan saya, ternyata lain begitu saya tidak melihatnya. Saya sudah ajari mereka tuk bertanggungjawab atas perbuatan mereka, alhamdulillah kalau semua ternyata menyadari hal tersebut -tapi tetap saja berat melepas kepergian mereka, butuh berhari-hari tuk bisa beraktifitas secara normal kembali -saya butuh waktu tuk menenangkan diri. Saya berjanji kejadian serupa tidak boleh terulang kembali, saya tidak mau anggota saya berkurang lagi. Bismillah, saya harus bisa...

0 komentar:

Kunjungan

free hit counter
 

KhuzaiE menggunakan Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner adaptasi ke Blogger oleh Bloganol dot com