Oh bukanlah cantikmu yang ku caribulan sabit semalam mengingatkan saya pada senyumnya -ternyata ada senyum seindah itu yang dia sembunyikan di balik kedok kegelapan yang dikenakannya, ada senyum yang begitu mempesonakan saya dibalik sosok misterius yang kelam bahkan berdarah-darah.
bukanlah itu yang aku nanti,
tetapi ketulusan hati yang abadi.
Ku tahu bahwa tak seindah dirimu
awan tak seteduh tatapanmu,
tetapi kau tahu yang ku tunggu hanyalah
senyumanmu...
Letto - Senyumanmu
Oh ya, ada sebuah puisi tentang yang hingga kini belum saya selesaikan -atau mungkin sebaiknya saya menganggapnya selesai saja:
Ku lihat senyumnya sekali:Mungkin seumur hidup saya takkan melihat senyumnya lagi, tapi orang macam apa sih yang tak ingin membuat temannya tersenyum?
setelah itu bulan sabit terangi malamnya hati
bila ku tatap matanya
mungkin purnama kan terangi hati ini bercahaya
0 komentar:
Posting Komentar