Tiga Puisi Tertanggal 11 Desember

Aku pinjam bukumu
Desember 2006

Aku pinjam bukumu, juga senja
yang tertera di akhir halamannya
Bila kau berkenan, kan kupinjam malammu
agar kutenang membaca lalu menyambutmu juga shubuh,
kedamaian yang tak kurindu.

Sendiri ini selalu sepi sampai pagi
tapi beruntung ku temukanmu malam ini
Kita terpisah jarak mengangah,
tapi hangatmu pagi
hadir tanpa harus kumencari
makna di butir cahaya, juga kata
membawaku kian larut di larut malam.

Malam ini kusendiri
purnama hianati, bintang-bintang sulit ku memilih
Di hati ini kau nyaris bermalam
tapi belum terlalu malam, mari kuantar pulang
Ku rela malam ini hanya berteman sepi
karena pagi dengan hadirmu segalanya terobati.


Forbidden Words
Desember 2007

Akulah buruk sangka, curiga adalah aku, menuduh adalah aku, yang sakitimu juga aku.

Kita berhak sakit hati, tapi
Kita tak bisa salahkan kata, salah kita ucapkan
Kita tak bisa salahkan orang ketiga, salah kita beri kesempatan.

Aku yang salah, tak seharusnya padamu ku marah
Kita yang mulai kata dengan tawa
Kata-kata terlarang tak pernah kita undang masuk percakapan.


Masih Membaca
Desember 2008

Namamu ada di kerinduanku pada buku
ada di tiap kata juga suku kata yang kueja,
frasa-frasa menyatu menjelma namamu.
Ingin kurangkai menjadi kalimat sempurna
sehingga persahabatan kita bermakna.
Aku masih membaca, meski tanpamu
hanya hari-hari sepi tertulis dalam hidupku.

0 komentar:

Kunjungan

free hit counter
 

KhuzaiE menggunakan Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner adaptasi ke Blogger oleh Bloganol dot com