Promises: Janji-janji

“Promise a lot and give even more.”
~Anthony J. D'Angelo
Saya masih ingat janji saya untuk tidak berkomunikasi dengan non-muhrim selagi puasa, dan alhamdulillah hari ini saya belum ingkar janji; mulai sejak sahur hingga sekarang belum satu kata pun via chat, comment, SMS, atau telfon yang tertuju pada non-muhrim. *Ya Allah, semoga saja tidak ada yang sakit hati karena merasa saya diamkan dan tidak saya sapa...*
Tak jarang teman-teman saya yang menegor bahwa janji yang saya jalani ini hanya mempersulit dan menyiksa diri sendiri, namun saya ingin bertahan, karena ternyata dari sinilah saya mampu mengendalikan diri saya -terutama mengenai cinta.
Saya belum sepenuhnya mampu mengendalikan diri. Teringat tiga tingkatan etika; perkataan, perbuatan, dan pikiran. Okelah saya bisa diam, saya bisa bersikap cuek, tapi siapa yang tahu hati saya.
"Seberapa besar sih jarak yang membedakan antara cinta dan nafsu, antara kasih sayang dan keinginan tuk memiliki? -hampir tidak ada, jarak dan perbedaan itu benar-benar abstrak, hati kita masing-masinglah tolak ukur dan pemisahnya, padahal semua orang juga tahu betapa mudahnya hati bergejolak."
~k2
Dan akhirnya sebuah janji terucap kembali; Make a friendship with all, be a good bro for all -Saya kan berteman dengan semua, jadi saudara yang baik tuk semua. Saya kan berusaha tuk setia pada janji-janji saya, karena janji-janji itulah yang menjadi rambu, mengarahkan langkah saya berikutnya dalam menempuh hidup. Semoga saya mampu, semoga saja saya mampu memberikan lebih dari apa yang saya janjikan. . .
_ _ _ _ _
Hi3X, ya ampun hampir lupa ada janji tuk ngajari seorang teman tentang cross-post, tapi gimana ya -dia kan bukan muhrim. Mending nyiapin semuanya ja dulu dan ntar saya kirim ja langsung ke 'dindingnya' begitu dah maghrib. . .

0 komentar:

Kunjungan

free hit counter
 

KhuzaiE menggunakan Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner adaptasi ke Blogger oleh Bloganol dot com