Shofar: So Far

Masih ada beban dalam kepala saya sejak kepulangan dan kedatangan Tante yang tanpa pamit, saya merasa begitu tidak berharganya hingga keluarga yang sekarang berada paling dekat saja tidak menganggap saya.Sudah sedemikian jauhkah jarak antara kami.

Saya kecewa,dan kalau sudah begitu rasanya seakan jadi orang lain saja, saya merasa janggal dengan sikap saya pribadi yang tak lagi berprinsip, melupakan mimpi juga cita-cita.

Tapi semua murni salah saya pribadi, bila dibandingkan Kak Dho juga Tante saya terlalu cuek, egois, childish, he3X, rasa-rasanya semua kejelekan tak hilang-hilangnya dari diri saya.

Ah sudahlah, semuanya sudah lebih sebulan berlalu, untuk apa disesali. Lebih baik saya berterimakasih pada mereka yang peduli dan mengerti betapa kacaunya saya saat itu, juga padanya yang indahnya saya jadikan 'penerang' dalam kegelapan saya, tapi sebaiknya saya juga minta maaf karena betapa lancangnya saya mengaguminya.

Bukankah lebih baik saya merencanakan hari esok dan segera menjadi diri saya sendiri. Dan itulah kenapa saya menulis posting ini; Saya hendak pamit.

Insya ALLAH mulai hari ini hingga akhir bulan Shofar kelak saya tidak akan online dan menyusul setelah tidak mengaktifkan nomer HP, saya ingin lebih banyak merenungi diri saya juga lebih mendekatkan diri padaNYA, selain itu saya juga ingin menjalin keakraban lagi dengan teman-teman terutama Tante yang rasanya kian lama kian renggang saja.

Saya juga harus lebih sering menghubungi keluarga-keluarga di rumah, he3X, saya jadi ingat pesan ibu dulu, beliau gak mau kalau sampai saya menikah dengan orang Madura, aduh apa ya komentar beliau kira-kira kalau ternyata nanti setelah menyelesaikan kuliah saya jauh dan kian jauh dari rumah.

Adapun tentangnya *he3X, saya belum juga menyelesaikan puisi yang kemarin* tapi bukankah saya sendiri sudah bilang; "...saya tak ingin menyakitinya meski hanya dengan keinginan tuk memilikinya" satu bulan ke depan saya kan lalui hari-hari saya tanpa cahayanya, ketika itulah saya coba merenung dan meyakinkan hati saya; Apakah ini nafsu, emosi, ataukah cinta...

Ini ikhtiar saya tuk berubah, kini saatnya berserah padanya, apapun hasil yang saya peroleh insya ALLAH itulah yang terbaik bagi diri saya. Saya bukan orang suci yang selalu mendapat petunjuknya, saya juga tak punya banyak teman tuk mengingatkan saya bila lupa, tapi bukankah kesadaran tuk mengingatkan diri sendiri juga tak kalah pentingnya.

Sampai jumpa bulan depan, kawan atau siapapun anda. Do'akan saya.

Wassalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuHU.

0 komentar:

Kunjungan

free hit counter
 

KhuzaiE menggunakan Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner adaptasi ke Blogger oleh Bloganol dot com